SariAgri - Aparat gabungan yang terdiri Polres Bandara Soekarno-Hatta, Bea Cukai dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan hasil Perikanan (BKIPM) berhasil menggagalkan 72.290 ekor benih bening lobster (BBL) yang hendak diselundupkan melalui bandara Soekarno-Hatta.
Juru bicara Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Muryadi mengatakan bahwa BBL tersebut berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Asal BBL di duga berasal dari beberapa wilayah sumber benih seperti Jawa Tengah maupun Jawa Barat," ujarnya melalui keterangan tertulis kepada SariAgri.id, Rabu (7/5/2021).
Wahyu menegaskan jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah melakukan tindakan terkait hal tersebut dan akan terus bersinergi dengan pihak terkait serta melakukan pengawasan dengan ketat hingga ke seluruh titik keberangkatan.
"Sudah (melakukan tindakan) dan terus dilakukan sinergi dan penguatan pengawasan di pintu pengeluaran seperti Bandara, Pelabuhan Penyeberangan termasuk wilayah rawan jalur darat (Wilayah Jambi, Riau dan Palembang) dan wilayah perbatasan negara (Batam dan Tanjung Pinang Kepri) dgn Aparat Penegak Hukum," ucap Wahyu.
Lebih lanjut Wahyu menyampaikan kronologis penangkapan benur tersebut saat ini masih disusun oleh tim Reskrim Polressus Bandara Soekarno-Hatta.
"Kronologis penangkapan masih disusun oleh tim Reskrim Polressus Bandara Soekarno Hatta," tandasnya.
Sementara itu, Kepala BKIPM, Rina, menjelaskan bahwa BBL tersebut rencananya akan dikirim ke Singapura melalui satu lini kargo 530 pesawat Garuda Indonesia. BBL tersebut diselundupkan menggunakan modus penyamaran menggunakan invoice berupa sayuran.
"Mereka pakai Invoice sayuran, ada yang 40 koli berisi ubi dan buncis. Packing menggunakan box sterofoam," katanya.
Rina mengungkapkan, BBL tersebut dikemas dalam 74 koli, dimana 34 koli berisi BBL yang dicampur dengan selada air yang dimasukkan dalam 255 kantong plastik dan 40 koli berisi ubi dan buncis. Packing menggunakan box strefoam.
Perikanan
"Jumlah BBL setelah dilakukan pencacahan sebanyak 72.290 dengan pencirian jenis pasir sebanyak 72.105 dan jenis mutiara sebanyak 185 ekor," pungkasnya.